SELAMAT DATANG

Rabu, 13 Juni 2012

NUSANTARA PRA EMPORIUM

BAB I
NUSANTARA PRA EMPORIUM

A.    Ekonomi prasejarah

Sejarah nusantara sangat erat kaitannya dengan masa prasejarah di Indonesia atau nusaantara di terangkan bahwa berburu dan mengumpulkan makanan dan gerak penghidupan yang menjadi pokok dari tingkat perkembangan budaya pertama pada pelestarian itu masa prasejarah Indonesia yang berakhir pada abad ke 4 dan ke 5 masehi tidak banyak member informasi yang mendetail tentang perekonomian seiring dengan itu pola manusia mulai bercocok tanam dan menggunakan perhiasan berup gelang dari batu dan kerang. (marwatidannugroho , 1990).
Menurut R.D suyono (sejarah nasional Indonesia ) dengan dikenakan yakni atau bercocok tanam dapat diperoleh sedikit gambaran mengenai pola tempat tinggal dan kegiatan perekonomian pada bercocok tanam terseb ut. Ada dua hal penting yang berhubungan erat dengan pertumbuhan masyarakat dan perkembangan peradabannya pertama telah ada masyarakat yang bertampat tinggal kedua ada tegang waktu antara menanam dan menarik Prof. Kunjaningrat, ketiga bentuk mata pencaharian yang disebut lebih awal sering dikenal dengan sebutan ekonomi pengumpulan pangan.

B.    SistemPertanianTradisional
Prof.Kunjaningrat menguraikan bahwa setelah kepandaian bercocok tanam menyabar kurang lebih delapan tempat persebaran di dunia  maka perekonomian mengumpulkan pangan dengan berbentuk berburu mulai tersedia di Irian dari Maluku misalnya kurang lebih di akhir abad 19 penduduk sedang memiliki wilayah tersendiri yang di warisi oleh orang tuanya dari garis ayah selain seorang dapat bekerja sama dengan adik iparnya (saudara laki-laki istri) baik di wilayah sendiri atau meminta kerjasama dengan ipar di wilayah ipar.
Cara-bercocoktanamitudilakukansebagaiberikut:
a.    Suatu daerah dihutanatau di sabana di bersihkan (di tebangdanbakar).
b.    Bidangtanah ladang yang dengandemikian di buka, di Tanamisatusampai paling banyakduatiga kali (1-2 tahun ).
c.    kemudian ladang tadi di biarkan untuk waktu yang lama (10-15 tahun), sehingga menjadi hutan kembali.
d.    Sesudah itu hutan bekas lading tadi di buka kembali dengan cara-caras eperti di atas dan demikian  seterusnya (p. Wayong, 1977).
Akan tetapi ada banyak suku bangsa yang melakukan bercocok tanam seperti itu juga akan terlihat adanya gejala-gejala yang akan menyebabkan timbulnya hak individuia tetap memelihara hubungan dengan tanah tadi dengan cara misalnya menanam pohon-pohon dari tumbuh-tumbuhan yang berumur panjang, misalnya kelapa, karet, kopi, kemiri dan beberapa tanaman yang dikemudian  hari bernilai ekonomi seperti pala dan cengkeh. Para ahli pertanian membuat klasifikasi berdasarkan atas teknik, tehnik bercocok tanam atau atas macam jenis tanaman atau juga atas macam jenis dan organisasi dari produksi bercocok tanam (D.whittleseydan kuntjaraninggrat,1977).
System pertanian yang diatur dalam suatu organisasi kemasyarakatan dapat dilihat seperti system subak di bali. Di dalam system pertanian tersebut hasil pertanian sudah diperhatikan baik kualitas maupun kuantitas. Produks ihasil pertanian dengan demikian menghasilkan padi tetapi juga palawija seperti jagung, ketelapohon, ubijalar, kacang tanah, kacang hijau kedelai dan sebagainya sampai pada abad ke-15 padi sudah menjadi tanaman yang disukai karena dimana saja ia biasa tumbuh dengan baik.  
Dibidang perikanan dalam masyarakat desa nelayan beberapa dimaluku tengah, misalnya hampir semua nelayan memiliki sebuah perahu kecil. Hampir setiap hari keduanya bersama-sama berlayar menyebrang didaerah ombak pantai sejauh dua atau tiga kilo meter kelaut, dimana mereka dapat melemparkan jala untuk mendapatkan ikan, namun jarak itu masih kurang jauh untuk mendapatkan ikan dalam jumlah yang lebih banyak.
Para nelayan biasanya berusaha keras untuk dapat memiliki perahu besar yang di kayuh empat hingga lima orang sistem upaya yang mereka pakai adalah dengan bagi hasil dalam laporan penelitian Prof. Kunjaningrat, menguraikan bahwa tiap awal kapal tidak mendapat upah berupa jumlah uang, tetapi mendapat bagian tertentu dari hasil tangkapan yang telah tangkapan yang telah di tetapkan terlebih dahulu, berdasarkan perjanjian antara mereka dan pemilik kapal /perahu.Selain itu sistem bagi hasil seperti itu juga merupakan suatu perangsang bagi para nelayan serta masing-masing awak kapalnya untuk lebih giat lagi nekerja(kuntjaningrat, 1974) .
Nelayan-nelayan yang kaya itu biasanya memperkerjakan perahu-perahu mereka buruh-buruh nelayan yang berlayar dari menengkat ikan berdasarkan ikan yang upah tetap, mareka mendapat upah itu sesudah hasil penangkapan mereka di serahkan kepada pemilik perahu.
C.  perdagangan di masa sriwijaya dan majapahit
Zaman sejarah di indonesia di ketahui sejalk adanya kerajaan kutai dan taruna negara dari berita-berita china diketahui tentang kerajaan lain dengan nama lain dengan nama samfo-si che lipo-chi  ta chi dan to-lo-mo telah mempunyai hubungan dagang dengan india dan tionngkok Van leur melukiskan  bahwa ketika itu asia dua jalan setera yang dimulai dari tiongkok melalui Asia tengah dari turkestan sampai kelaut dari tiongkok dan indonesia melalui selat malaka ke india dari sini ada yang keteluk persia melalui suriah kelaut tenga ada yang kelaut merah melalui mesir dan juga sampai kelaut tengah (JC. Van Leur 1967).
perdagangan laut antara india dan tiongkok dan indonesia dimulai dalam abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan antara indonesia dan di daerah barat melalui india. Selain itu memakan waktu yang sangat lama. Burger menggambarkan bahwa kadang biasa mencapai 12-15 bulan dari katon kepalembang 20 hari sampai satu bulan, dari aceh ketiongkok biasa enam bulan sedang dari aceh ke sailon 20 sampai 30 hari. (Burger dan Prayudi 1962)
perdagangan di indonesia yaitu kerajaan-kerajaan tradisional disebutkan Vanleur mempunyai sikap kapitalis. Lebih jelas disebut sebagai kapitalisme politik dimana pengaruh raja-raja dari kepala-kepala negeri dalam perdagangan itu sangat besar. Dalam perkembangan kapitalisme itu terbagi atas dua bentuk  yaitu kapitalisme moderen dan kapitalisme perdagangan.
Kerajaan sriwijaya adalah suatu kerajaan pantai, negara perniagaan dan negara yang berkuasa dilaut kekuatan serta kekayaan disebabkan oleh pandangan internasionalisme melalui selat malaka, jadi hubungan dengan jalan raya perdagangan internasional dari asia timur barat dan eropa jalan tersebut selama 15 abad mempunyaui arti penting yang pertama pada jalan raya ini kemudian diganti oleh tempat-tempat atau kota-kota ini, kapal-kapal yang melalui selat malaka singgah di pelabuhan-pelahan untuk mengambil air minum
Pelayaran sriwijaya meliputi lautan sampai di india dan hindia belakang bahwa mungkin kemadagarka. Raja sriwijaya mempunyai kapal sendiri, kekayaan harta benda raja serta kaum bangsawan berasal dari usaha perdagangan sendiri, dari biaya-biaya yang dipungut dari perdagangan yang melalui kerajaan serta dari peperangan dan pembajakan laut. Banyak sumber sejarah menerbitkan bahwa kerajaan-kerajaan jawa imur mempunyai perdagangan laut yang luas namun kekuasannya tidak berdasar pada perniagaan melainkan pada pertanian yaitu usaha kaum petani untuk menyerahkan sebagian dari hasil buminya kepada para penguasa.
Pada masa pemerintahan kartanegara, kerajaan singasari di jawa timur, memasukan wilayah-wilayah bekas daerah pengaruh Sriwijaya kedalam kekuasaannya, dari  berita perjalanan marcopolo menyebut kan tumasik dan kerajaan samudra pasai di jawa kerajaan yang mengakui kekuasaan maja pahit pusat perdagangan samudra pasai menjalin hubungan dengan Gujarat dan Benggala dan anak benua india beberapa kota pelabuhan di pantai jawa.
Selanjutnya di sebutkan bahwa dalam bidang politik dan ekonomi samudra pasai cukup kuat sehingga dapat mempertahankan kedalautan malaka ketrajaan majapahit menjalin hubungan yang baik bahkan Zusereintas maja pahit mudah madah diterima karna tidak membahayakan kedudukan ekonomisnya (Sartono Kartodirjo,1923) sampai kurang lebih tahun lebih 1500 majapahit tampil sebagai pengganti Sriwijaya, kekuasaannya sampai kesumatra utara dari maluku dimana tersebar banyak kota-kota dengan makmur. Perniagaan disana tidak hanya perdagangan dan pelayaran pantai di kawasan nusantara tetapi juga perdagangan seberang laut melalui malaka ke samudera Hindia
BAB II
NUSANTARA DALAM KURUN NIAGA

A.    peranam samudera hindia dalam perniagaan Nusantara
Secara konseptual disi samudra hindia lebih luas dari yang tertere dipeta sekarang.Dalam pengertian ini, selain samudra hindia menurut peta itu, tercakup pula laut-laut nusantara,teluk persia dan laut merah yang sesungguhnya merupakan perpanjangan dari samudra hindia. Unsur inilah yang menjadi pengikat wilayah maritim tersebut di atas.Prof.Chuduridari Universitas Landon(1982) berhasil mengungkapkan dengan jelas sistem pelayaran niaga di samudra hindia tersebut. Sejarah kelautan sebagai bidang studi di pelopori oleh fernad brudel dengan studi mengenali laut tengah(1949).
Unsur geografik itu menyebabkan jalur-jalur pelayaran tidak mudah berubah,jika terjadi perubahan akan memakan waktu yang sangat lama sampai ribuan tahun. Cerminan dalam dunia pelayaran niaga, ditandai dengan terjadinya perubahan sosial.Perubahan sosial yang dilakukan oleh manusia atas tatanan geografi.
Sejak berkembangnya emporium, mengakibatkan munculnya perdagangan dunia,selain melaksanakan perdagangan para pedagang juga melaksanakan kegiatan keagamaan yaitu aktif dalam suatu penyebaran agama islam,dengan kesatuannya umat islam memungkinkan terjalinnya perdagangan di dalam emporia, dan sekaligus mengikat berbagai emporia yang tersebar sepanjang samudra hindia.Menurut penelitian Chaudhuri sampai abad ke 10 pelayaran niaga masih menempuh satu jalur yang tidak terputus,dari timur ke barat atau sebaliknya.
Perkembangan sistem emporia berkaitan dengan perluasan islam, dari timur tengah ke asia. Kenyataan itu bisa menjelaskan berbagai aspek dari sejarah indonesia. Pertama-tama dapat di pahami mengapa sejak abad ke-14 nusantara ini juga muncul kota –kota dagang dengan penduduk yang beragama islam. Kedua juga bisa di pahami mengapa corak islam yang muncul sejak itu banyak diwarnai oleh budaya hindu. Hubunngan berbagai imporia kecil di nusantara dengan pusat- pusat perdagangan di india yang bercorak islam itu memberi warna pula bagi islam di indonesia dalam kurun niaga.
Namun,sekalipun corak agama adlah islam,tetepi para penguasa kota-kota pelabuhan tersebut berusaha mempertahankan netralitasdalam soal agama. Pedagang dengan latar belakang agama apa saja bebas berdagang di kota-kota daganga itu.Keadaan juga merupakan faktor penting yang selalu di perhatikan oleh para pengusaha. Kota-kota yang terkenal  karena kekacauan atau secara politik tidak stabilsudah tentu dihindari oleh para pedagang . Inilah yang bisa menjelaskan mengapa para pelarian dari persi yang menganut agama Zoroaster atau jain (agam parsi dari masa pra islam) itu bisa bertahan ,bahkan menjadi dominan, dikota-kota dagang di pantai barat india seperti kambai dan kalitut. Ini juga bisa menjelaskan mengapa berbagai bangsa dengan corak agama yang berbeda-beda bisa hidup berdampingan dimalaka, emporium yang penghubung antara Asia barat dan asia timur.
Mengapa orang –orang eropa (belanda- Inggris ) dapat merebut pasaran di samudra  hindia yang telah lama di masuki oleh portugis adalah suatu pertanyaan yang selalu menarik. Ada yang mengemukakan bahwa perbedaanya adalah dalam sistem manajemen perdagangan, organisasi perdagangan orang-orang liberal adalah perusahaan negara karena di kuasai oleh raja dan para bangsawan, sedangkan perusahaan-perusahaan dagang inggris dan belanda (EIC dan VOC ) adalah perusahaan swasta milik kaum kaum borgoisie sebbagai pemegang saham. Vereenigde Oost- Indische Compagnie (VOC ) belanda yang saat itu menganut paham Merkantilis benar-benar menancapkan.
B.    PelayaranNiaga Nusantara
Dalam abad ke -15 pasai, malaka dan Brunai merupakan emporia  terpenting. Jatuhnya malaka dalam tangan portugis pada tahun 1511 malah membawa akibat  yang  tidak berduga, yaitu munculnya berbagai emporia lain di nusantara, yaitu aceh,   banten demikian, gresikdan Makassar. Selain itu muncul pula petani, johor, Pahang dan di pilifina muncul di manila. Kota-kota dagang yang bermunculan di nusantara dalam abad -16 itu merupakan pusat-pusat  urban yang luas, bahkan ada yang lbih luas dari kota-kota  di eropa yang sama.

Sebagian besar penduduk kota dagang adalah penduduk local.  Raja  danar istograsinya merupakan lapisan elit yang selalu selalu terdapat kota dagang.  Selain itu terdapat pula rakyat penduduk kota dagang yang memiliki berbagai macam peran  social hubungan dangan pedalaman selalu ada , terutama untuk persediaan bahan makanan. Tetapiada pula yang memiliki hubungan politik dengan pusat-pusat kekuasaan lain di sekitarnya, seperti Makassar di abad17 .kota-kota bagang di pantai utara jawa , yang muncul sebagai kekuasaan indenpenden dalam kurun niaga, di abad ke 17 berada di bawa kekuasaan kerajaan yang berpusat di padalama.

Sebagian besar kota-kota dagang itu terletak di tepi pantai seperti banteng, ada pula yang terletak di tepi pantai seperti banten, ada pula yang terletak di muara sungai seperti Makassar struktur kota-kota dagang di nusantara mengikuti pola budaya local. diWilayah-wilayah dengan lapisan budaya hindu/budha terdapat pula perkotaan yang berbeda dengan kota-kota dagang yang tidak memiliki lapisan budaya trsebut. Banten yang menganut agama islam menunjukan pula bekas-bekas budaya hindu dari masa sebelumnya. Pusatkotaberupalapangan yang luas yang di kelilingi oleh kraton di satu pihak dan masjid disisi lain ada para pedagang asing yang merupakan pola umum pula di kota-kota asia tenggara yang berbudaya budha atau hindu.

Makassar memiliki pola yang berbeda, lebih merupakan dua kota yang terpisah. Pada satu pihak ada istana, raja (sombaopu) yang di kelilingi tembok ,kemudian terpisah dari istana di utaranya terdapat pemukiman para pedagang dan pasar. Di sini tadak ada satu logika tertentu yang berkaitan dengan suatu konsep. Tetapi istana raja masih menunjukkan pola yang mengingatkan kita pada pola banteng, istana yang di kelilingi tembok-tembok tebal itu menghadap kearah utara di mana terdapat sebuah alun-alun (paseban) sebagai titik sentral yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan lainnya seperti di jawa (reid, 1993:821,83).

Uang sebagai alat perdagangan sudah di kenal pula di kota dagang di nusantara, malah sesungguhnya sejak masa kerajaan kuno nusantara di jawa tengah uang logam emas telah di kenal .perdagangan berter memengberlaku juga, tetepi cara itu tidak mengherankan kalau dikota-kota dagang dalam kurun niaga initer dapat berbagai macam uang dengan nilai yang berbeda-beda. Sejak abad ke 14 uang cina dari tembaga yang oleh orang portugis di namakan caixa (dari kata casth-cangkrit), dan yang di jawa di namakan picis. Bentuk bulat lubang segi empat di tengahnya untuk merangkaikannya dengan tali. A. Reid, kemungkinan besar uang ini mulai beredar  di asia tenggara semasa ekspedisi-ekspedisi Zhheng  he diabad ke-13, tetepi  adakemungkinan bahwa di jawa (Reid, 1993:96-98).
BAB IV
MENUJU KEMAKMURAN

A.    Masa pendudukan jepang dan refolusi kemerdekaan

Masa hindia belanda meninggalkan dampak yang sangat berarti bagi perkembangan ekonomi masyarakat di masa selanjutnya.Pada strutur perekonomian colonial memperlihatkan adanya dualism. Pada tanggal 8 maret 142 angkatan perang hindia  belanda menyerah kepada bala tentara jepang. Untuk itu penanaman tanaman bahan baku testil di galakan oleh pemerintah jepang. Sementara pengusahaan komoditi ekspor yang kin tidak lagi memperoleh pasar di batasi dan di alihkan ke sector penanaman lainnya.
Dibidang pertanian pada bulan November 1943 jepang memperkenalkan suatu program yakni kinyu shonkyu shokuryo taisaku (tindakan-tindakan mendesak mengenal  bahan makanan ) yang meliputi, pengenalan jenis  padi baru, inovasi teknik penanaman, peningkatan ifrastruktur pertanian, perluasan sawah dan propaganda dan pelatihan pertanian.ketidakmenentuan perkembangan perekonomian berkelanjutan kemasa berikutnya. Pada tanggal 17 agustus 1945 sukarno dan hatta atas nama bangsa Indonesia mengundangkan proklamasi kemerdekaan repoblik Indonesia. Mempertahankan kemerdekaan adalah tekad dan target utama bagi pemerintah dan masyarakat indonesia  cabinet syahril 1 yang menggantikan cabinet presidensi program pokoknya yang mencakup aspek ekonomi yang memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya melalui distribusi pangan dan menanggulangi keuangan repoblik.  Ditengah-tengah gejolak  revolusi itu, sempat muncul suatu pemikiran ekonomi  yakni siasat  perkembangan ekonomi  yang di canangkan  pada masa cabinet  syahri tahun 1947.  Mohammat hatta di tunjuk sebagai ketua komite sisat ekonomi.
B.    Masa demokrasi p[arlementer
Pada tahun 1950-an  pada dasarnya Indonesia  belun memiliki kemanpuan untuk melaksanakan pembangunan ekonomi pada tahun 1951 perkirakan  suatu kebijakan ekonomi  yang dikenal dengan rancana urgensi perekonomian. Persoalan ekonomi yang sangat menonjol pada saat itu, erat kaitannya dengan suasana politik adalah keadaan keuangan Negara yang menunjukkan terbatasnya nilai devisa tang tersedia.situasi dunia terdiri memperlihatkan ada polarisasi dua blok yang di selimuti dengan peramg dingin (cold Wor)
C.    Masa demokrasi terpimpim 1958-1966
Pada akhir tahun 1956  dan awal 1957, presiden sukarno membuat serangkaian pidato yang melatar belakangi memupuskan demokrasi parlementer yang berlaku sejak pembentukan cabinet hatta pada bulan desember  1949, dan penggantinya adalah suatu bentuk pemerintahan yang  memusatkan kekuasaan Negara  kembali kepangkauan Presiden. Ketika cabinet  ali II akhirnya jatuh pada bulan berikutnya satu cabinet ahli ekstra parlementer yang di pilih oleh presiden soekarno, dan pemimpin oleh ahli perencanaan yang sangat di segani, juanda, menandai berakhirnya masa demokrasi perlementer. Secara keseluruhan, perkembangan ekonomi Indonesia pada masa demokrasi terpinpin memperlihatkan kemunduran, terutama di bandingkan dengan masa sebelumnya.
Berdasarkan perbamdingan dengan peredaran uang tahun 1950, sebesar 4300 juta rupiah, tingkat imflasi 1960 adalah 11 kali lipat dan tahun 1965 sebesar 512 kali lipat. Seiring dengan itu pula anggaran belanja pemerintah barada pada keadaan deficit , seperti halnya pula cadangan devisa Negara yang menurun dratis. Keadaan ini menjadi pemicu pergolakan politik yang kemudian bermuara pada kejatuhab soekarno.Indonesia memesuki babakan politik dan ekonomi yang baru dan berbeda dengan masa sebelumnya, yang di kenal dengan orde baru.
D.    Masa orde baru: repelita I sampai jatuhnya  rezim soekarno (1998)
Perubahan system politik dari system demkrasi terpinpin menjadi demokrasi pancasila atau masa orde baru membawa perubahan pula pada orientasi  dan kebijakan ekonomi. Cabinet pembangunan satu yang di bentuk presiden soeharto  pada tanggal 6 juni 1968 mengebah tugas yang di kenal sebagai panca krida (5 tugas ) yakni:
1.    Menciotakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat untuk pelaksanaan dan keberhasilan rencana pembamgunan lima tahun dan pemilihan umun.
2.    Mermuskan dan pelaksanaan rencana pembangunan lima tahun
3.    Menyelenggarakan pemilihan umun 5 juli 1971
4.    Maningkatkan keterbitan umun dan keamanan dengan memusnakan sisa-sisa gerombolan pembrontak, dan usaha apapun yamg hendak menyala gunakan , menyelewengkan dan menghianati panca sila dan UUD 1945
5.    Meningkatkan efesiensi pemerintah dan membersikan korupsi di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (Wilson, 1992)
Ciri-ciri struktur industry pada masa orde baru yaitu:
1.    Keaneka ragaman sector industry yang berdiri atas tiga golongan perusahaan yakni: (1) perusahaan besar dan sedang yang termasuk industry modrn, (2) perusahaan kecil dan (3) perusahaan industry rumah tangga.
2.    Sempitnya basis industry dan keterganrtungannya pada sector pertanian
3.    Adanya perbedaan yang bercocok antara perkembangan industry di pulau jawa dan luar jawa.
Melanjutkan pencapaian repelita I, maka dalam repelita II (1974/751-1979/1980) bertujuan untuk :
1.    Menyediakan pangan, sandang, dan papan lebih baik.
2.    Memperbaiki dan memperluas infrastruktur untuk mendukung pembangunan indutri
3.    Mengembangkan industry yang mengelolah bahan baku terutama yamg berasal dari sector pertanian dan pertambangan.
4.    Meningkatkan kesempata kerja
5.    Pemerataan kesejatraan social
6.    Menyediakan dana yang lebih besar untuk pendidikan, kesehatan dan program keluarga berencana.
Selanjutnya repelita III (1978/1979-1983-1984) menekankan pada tiga atas utama yaitu:
1.    Distribusi hasil pembangunan yang lebih merata untuk mencapai keadilan social bagi seluruh rakya Indonesia
2.    Tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi
3.    Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Indicator ekspansi moneter dapat di lihat pada:
1)    Jumlah uang beredar meningkat: 40%(189), 44%(1990)
2)    Kredit perbankan meningkat :48%(1989), menjadi 54%(1991)
3)    Laju inflasi meningkat :55%(1988), 6,0%(1989) 9,5%(1990-1991)
4)    Deficit tahun berjalan meningkat : uss 1,6 miliar (1989),uss 3.7 miliar(1990) dan  uss 4.5 miliar (1991). (soemitro djojohadikusumo 1993)
Untuk mendinginkan kondisi ekonomi  yang terlalu panas di lakukan kebikjasanaan fiscal dan moneter / perbankan melalui :
1.    Meningkatnya penerimaan dalam negeri : RP 28.73 triliun (1989/1990),Rp 39,54 triliun(1990/1991), Rp41.58 triliun (1991/1992)
2.    Moneter/ perbankan:
a.    Membatasi kredit bank melalui politik diskonto (suku  Bungan ) di dukung operasi pasar terbuka dengan instruksi SBI dan SBPU.
b.    Mengawasi ikuditas bank melalui ketentuan LDK(loan to deposit ratio) dan CAR(capita adequacy)
Hal ini menunjukkan, bahwa kondisi ekonomi yang overheated sejak tahun 1990, mulai tahun 1995/ 1996 menjadi overloaded, karena:
1.    Meningkatnya permintaan domestic tidak di imbangi dengan kemampuan menanmbah penawaran, sehingga harga-harga meningkatkan
2.    Maraknya kegiatan investasi maupun komsumsi, mendorong permintaan kredit perbankan yang tidak di imbangi pertambahan dana bank menyebabkan naiknya tingkat suku bunga pinjaman
3.    Melebarnya selisih suku bunga dalam dan luar n egeri, mendorong masuknya modal luar negeri terutama hutang swasta, sehingga beban angsuran hutang luar negeri meningkat.
4.    Bersama dengan meningkatnya impor non migas yang tidak di imbangi dengan meningkatkan ekspor non migas, menyebabkan definit transaksi berjalan majin membengkak.
Selain factor-faktor internal dan ekstenal, ada tiga teori altrnatif yang dapat juga di pakai sebagi basic framework untuk menganalisi factor-faktor penyebab terjadinya krisis  ekonomi di asia (tulus tambunan, 1998)
a.    Factor-faktor internal
Fundamental ekonomi nasional yang merupakan penyebab krisis ekonomi di Indonesia adalah fundamental makro.
b.    Factor-faktor eksternal
Jepang dan eropa barat mengalami kelusuan pertumbahan ekonomi sejak awal decade 90-an dan tingkat suku bunga sangat renda.
c.    Teori-teori alternative
Teori konspirasi, krisis ekonomi sengaja di timbulkan oleh Negara-negara maju tertentu, khususnya amerika, karena tidak menyukai  sikap arogansi ASEAN  selama ini. Teori contagion , yaitu karena adanya contagion effect; menularnya amat cepat dari satu Negara ke Negara lain, di sebabkan investor asing merasa ketakutan.
d.    Factor-faktor non ekonomi
1.    Dampak psikologis dari krisis di Indonesia  adalah merebaknya phenomena kepanikan , sehingga para pemilik modal internasional memindahkan modal mereka dari Indonesia secara tiba-tiba
2.    Kepanikan ini kemudian di ikuti oleh warga Negara Indonesia, sehingga sekolompok orang (spekulan) berusaha meraih keuntungan dengan cara menukar sejumlah besar rupiah terhadap dollar.

BAB V
PEMBAGIAN SEJARAH DAN PENEMUAN DAERAH BARU

A.    Pembagian sejarah dunia

Menurut ahli sejarah G,De Haas Jr. sejarah umun  dapat di bagi menjadi 4 masa yakni:
1.    Sejarah kuno : mulai dari peradaban manusia sampai jatuhnya kerajaan roma  barat yaitu kurang lebih 1400-sebelum masehi sampai setelah masehi
2.    Zaman pertengahan. Dari tahun 476 sampai di temukannya benua amerika dalam tahun 1492 atau sampai jatuhnya kerajaan roma timur dalam tahun  1453 atau dalam tahun 1517
3.    Sejarah baru dari tahun kuranlebih  1500  sampai revolusi perancis dalam tahun 1789
4.    Sejarah terbaru (modrn) dari tahun 1789 sampai sekarang.
Sebelum lebih mulai dengan sejarah baru terlebih dahulu kita tinjau kejadian-kejadian akhir zaman pertengahan. Dalam abad ke-14 mulailah surut kekuasaan paus pada akhir abad pertengahan juga kekuasaan kaum bangsawan mulai merosot kemorosotan di sebabkan karena:
1.    Di temukannya mesiu, istana-istana dan harnas-harnas tidak dapat menahan serangan dari alat-       alat ini . 
2.    Karena adanya peperangan antara mereka sendiri.
3.    Karena adanya tentara sewaan. Dulu pada masa peperangan raja selalu tergantung pada pertolongan pada bangsawan. Sekarang keadaannya sebaliknya, bangsawan tergantung pada raja
4.    Karena pertumbuhan perdagangan dan perindustrian dan lenyapnya keadilan di sebabkan perang salib, kota-kota mempunyai arti lebih.

B.    Penemuan penemuan daerah baru
Dari dulu kala barang-barang dari india di bawah oleh karava melalui daratan dan sebagian melalui daratan dan sebagaian melalui lautan menuju eropa. Venesia dan genoa berkembang  karena adanya perdagangan india.terdorong oleh angina puyuh, bartholomues dias sampailah kesemenanjung afrika selatan, yang kemudian dinamakan stromkap. Oleh raja portugis ini dinamakan tanjung harapan, pada tahun 1486. Dalam tahun 1489  vasco dan gama berlayar mengelilingi afrika, melalui laut india dan berlabuh india muka. Pada saat yang sama maxico merupakan Negara perak di kemukakan oleh cortes peru Negara emas di kemukakan oleh pizarro. Akibat-akibat dari pada penemuan penemuan ini adalah sebagai berikut;
a.    Perdagangan berpindah dari laut tengah ke laut atlantik, lissabon dan cadiz menggantikan venesia dan genoa.
b.    Eropa mengenal hasil-hasil baru seperti coklat, kentang, kina, tembakau, jagung.
c.    Di mulailah perdagangan budak.
d.    Ilmu pengetahuan, lebih-lebih ilmu alam dan ilmu bumi di perluas.

BAB VI
MERKANTILISME

Dengan timbulnyanegara-negara nasional di eropa barat, timbul pulakesatuan kesatuan ekonomi nasional jadi menurut pengertian tersebut di atas dapat di simpulkanbahwa paham yang di tandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memuk kekayaan  logam mulia sebanyak banyaknya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang di miliki kesejatraan kekuasaan Negara tersebut.

A.    Perancis
Mercantilisme di perancis di namakan dengan colbertisme.Di sebut demikian karena Colber, menteri dari Louis XIV adalah penganjurnya. Sebelum di bawah Louis XI perancis  telah mulai dengan mengadakan organisasi nasional. Akhirnya coloni seperi Canada , lusiana, dan amerika uara yang sangat menguntungkan bagi Negara, karena  koloni- koloni tersebut dapat menghasilkan bahan-bahan mentah dapat dipergunakan  sebagai pasar bagi barang-barang industrinya di taklukan. Politik colonial merkantilisme didasarkan atas fikiran menopoli.

B.    Ingris
Mercantilisme di ingris di mulaipada pemerintahan henry VII (1485-1509) raja I dari keluarga tudor. Henry membantu terdirinya industry nasional lebih lebih industry laken. Sejak abad 15 telah mulai di adakan usaha untuk melenyapkan pedagang-pedagang Hanza dari london.
Merkantilisme di jalankan oleh Crowlmwell Navigation act di adakan pada tahun 1651 mengandung peraturan-peraturan yang bersifat mercantilisis:
1.    Barang-barang dari Negara-negara coloni hanya boleh di angkut dengankapal-kapal ingris
2.    Barang-barang eropa hanya oleh di angkut ke ingris hanya dengan kapal-kapal ingris atau kapal-kapal Negara asal barang tersebut.
3.    Pelayaran pantai hanya di larang bagi kapal-kapal asing.

C.    Jerman
Dalam abad ke-16 keadaan perekonomia di jerman masih terbelakang. Dalam abad ke 17 karena adanya peperangan 30 tahun yang menyebabkan kerusakan-kerusakan besar maka keadaan akan menjadi jelek. Politik mercantilisme di jerman dimulai setelah adanya perdamaian pada tahun 1648 yang di tunjukan untuk kemakmuran rakyat.
D.    Belanda
Belanda melancarkan politik mercantilisme dengan tidak nyata. Dalam pertengahan pertama abad ke-16, keadaan perdagangan negeri belanda masih tetap seperti  keadaan pada akhir abad ke-15. Pelayaran masih selalu di selenggarakan antara eropa utera dan selatan dalam lapangan perdagangan internasional antar wepeng yang mengambil peranan penting. Sepanjang abad 16 antar wepen meruoakan kota perdagangan  yang terpenting di Eropa.
BAB VII
REVOLUSI INDUSTRI INGRIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP BERAPA NEGARA PENTING

A.    Pengertian revolusi industry

Revulusi industry adalah perubahan radiakal srtuktur masyakat garis ke industry serta perubahan penggunaan sarana produksi dati tenaga manusia ketenaga mesin.
Latar belakang munculnya revolusi  industry:
1.    Berkembang  atau  kehidupan gratis yang bercocok feudal
2.    Meletusnya perang salib (1096-1291) yang menghubungkan antara Negara eropa dan dunia timur yang menyebabkan terjalin hubungan antara keduanya.
3.    Munculnya kota-kota dagang  di eropa seperti poloerence, Venesia Genoa, yang di ikuti dengan munculnya usaha-usaha industry kecil atau industry rumah tangga. Muncul gilda dan nasa
4.    Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan  telah melahirkan ilmu-ilmuan besar.
Akibat revolusi industry
1.    Barang-barang komsmsi  menjadi berlimpah dan dapat di beli dengan harga murah sebab dengan mesin industry barang-barang dapat tercetak dengan mudah sehingga harganya lebih murah.
2.    Terjadi urbanisasi karena munculnya kota-kota industry sehingga banyak banyak orang yang bekerja di pabrik dengan upah yang minimum, banyak pemgangguran dan kemiskinan sehingga menimbulkan banyak kerusuhan.
3.    Upah kerja yang rendah dengan waktu kerja yang panjang, pemakaian tenaga wanita dan anak-anak, serta fasilitas kerja yang buruk
4.    Terjadinya jurang pemisah antara pengusaha dengan buruh/pekerja.
5.    Hasil industry semakin melimpah sehingga pasar semakin luas.
6.    Di perlukan daerah-daerah untuk pemasaran, investasi dan pemasukan bahan mentahbagi industry bangsa-bangsa eropa untuk melindungi kegiatan ekonominya.

B.    Pengaruh revolusi industry terhadap Negara-negara di dunia

1.    Inggris
Abad ke 18 masa yang palinng berarti bagi ingris.Dalam masa ini inggris mempunyai Negara-negara jajahan yang luas mulailah melangkahkan kakinya dalam lapangan industry berat. Dari dulu ingris mempunyai industry-industri yang tidak terhambat oleh peraturan-peraturan glide.
2.    Jerman
Dalam pertengahan abad I abad 19 jerman merupakan Negara agraris. Tidak banyak kota-kota yang besar, tidak banyak industry-industri modrn dan sebagian besar dari penduduk berdiam di luar kota.
Tanda-tanda dari pada industry-industri yang modrn di jerman:
1.    Kosentrasi yaitu bentuk trust dan kartel.
2.    Adanya spsialisasi dan organisasi perusahaan yang di dasarkan ilmu pengetahuan.
3.    Penentuan-penentuan daerah yaitu setiap daerah yang paling cocok dengan keperluannya.

3.    Italia
Dalam abad 19 italia masih terbelakang dalam ekonomi. Di bukanya teruzen suez dan terowongan di alpen dalam tahun 1870 membawa perbaikan-perbaikan karna italia lalu ikut serta dalam lalu lintas dunia.


4.    Amerika utara dan amerika serikat
Sukses dari pada kolonisasi spanyol, menarik beberapa perjalanan ke daerah-daerah utara.Dari mxico pelancong-pelancong spanyol menuju texas dan California
Congress terdiri dari dewan perwakilan dan senat. Usul-usul di terima sebagai berikut:
1.    Hitung-hitung Negara bagian di jadikan satu hitung nasional.
2.    Pendirian bank nasional dalam tahun 1791
3.    Di jalankannya stelsel bea masuk.
Perkembangan amerika serikat tidak selalu mengalami kemajuan yang pesat, di samping kemajuan-kemajuan tersebut di barengi dengan berbagai masalah seperti:
1.    Adanya perbedaan antara amerika utara dan amerika selatan,
2.    Perekonomian sering mengalami krisis
3.    Terjadinya persaingan  antara bagian timur dan bagian barat mengenai tariff.
4.    Bentrokan dengan pasar tenaga yang di organisir(internal)
5.    Adanya masa pemogokan dalam waktu lama yang menyebabkan lambatnya peralihan perekonomian peang ke ekonomi dalam masa damai.
5.    Rusia
Dalam abad pertengahan rusia di kuasai oleh bangsa mongol. Setelah mendapatkan kemerdekaan di bawa lawan III pada akhir abad 15 masi mempunyai corak asia dari pada eropa.
6.    Jepang
Jepang sebagai salah satu penggerak perekonomian dunia mempunyai latar belakang yang menarik untuk di pelajari hal ini di karenakan jepang dapat menjadi salah satu model bagi perkembangan ekonomi di asia masyarakat jepang mempunyai karakteristik yamg unik yaiyu sejalan dengan perkembangan zaman nilai-nilai kebudayaan jepang masih mampu mengimbangi gerak globalisasi yang sudah bergerak maju keseluruh pelosok dunia, seperti kata Thomas friedman’s globalization isn’t choice, it’s a reality.
Kemajuan perekonomian jepangtak lepas dari kondisi:
1.    System budaya jepang yang hamper sama dengan etika protestan yang miliki oleh bangsa barat dan sanksi social yang ada dalam masyarakat jepang.
2.    Kemampuan sumber manusia yang unggul.
3.    Poltical will yang tinggi dari para penguasanya
Partai-partai oposisi, di mana di harapkan oleh para pengusaha yaitu:
1.    Negara ini mempertahankan ekonomi bisnis swasta dari pada ekonomi sosialis ataupun diktaktoriat
2.    Meminta partai penguasa (LPD) untuk memilih pemimpin-pemimpin yang dapat memelihara stabilitas, dan juga pertumbuhan ekonomi yang stabil keidanren dalam hal produksi barang lebih mengutamakan industry-industri dasar yang di perlukan pembangunan nasional.
BAB VIII
MASA ANTARA KEDUA PERANG DUNIA

System moneter internasional yang berlaku sampai dengan menjelang pecah perang dunia ialah system standar emas.

Beberapa di antara sifat-sifat menguntungkan yang melekat pada system standar emas yang banyak di sebut-sebut  dalam literature ialah:
1.    Stabilnya kurs valuta asing. Dalam system standar emas kurvs paritas artayasa
2.    Dalam system standar emas, deficit atau surplus neraca pembayaran berlangsungnya berkecendrungan tidak berlatut lama melainkan secara otomatis menyusut, untuk kemudian kembali ke keadaan seimbang lagi.
Akan tetapi sayang bahwa di samping sifat-sifat positif yang di milikinya, system standar emas dalam praktek mengenal beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya adalah:
1.    Stabilitas dalam kurs valuta asing biasanya di ikuti oleh ketidak stabilan  tingkat harga.
2.    Mekanisme penyeimbangan kembali neraca pembayan dalam krakter sering tidak selancar seperti yang di ungkapkan dalam teori.
Sekalipun tidak lepas dari adanya kelemahan-kelemahan seperti seperti di ssebutkan di atasnamun system standar emas yang mulai berperan pada sekitar  tahun 1870, kenyataannya dapat bertahan terus. Pada masa kini, sekalipun masih dijumpai juga adanya pemikir dan pemakai ekonomi yang melihat masih kemungkinan bahwa suatau ketika system standar  emas akan lahir akan lahir lagi di permukaan bumi ini namun sebagian terbesar ini beranggapan system emas untuk seterusnya tidak lebih hanya merupakan peninggalan sejarah
Perang dunia pertama berjalan sekitar empat tahun. Dengan berakhirnya perang dunia, suasana ekonomi berubah dari suasana ekonomi perang menjadi  suasana ekonomi damai  pasca perang, di mana banyak kegiatan konstruksi yaitu pembangunan kembali dari kerusakan –kerusakan pada berbagai sarana dan prasarana, serta pembenahan kembali lembaga-lembaga ekonomi mereka, baik yang swasta, semi swasta ataupun pemerimtah, baik domestic  maupun juga internasional. Di atas telah di singgung-singgung  bahwa tingkat imflasi yang terjadi di Negara yang satu bisa sangat berbeda di bandingkan dengan terjadi di Negara lain. Dengan menggunakan tahun 1913 sebagai dasar pembanding , maka  di temukan bahwa tingkat  harga yang terjadi di beberapa Negara pada masa telah berakhirnya  perang dunia I: di USA telah naik 2,72 kali, di ingris 3,3 kali, di perancis lebih dari 8,0 kali,  di Austria, hongaria, Rusia dan lebih-lebih lagi di jerman, imflasi yang terjadi jauh lebih tinggi lagi.
Untuk menggunakan system standar emas, ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan pada waktu itu. Mengenai masalah penentuan tigginya kurs karta yasa, yaitu yang dengan perkataan lain menentukan nalai mata uang dalam negeri di nyatakan dalam emas, tidak boleh di anggap mudah: terutama karena hubungan system moneter dan system harga  antar Negara cukup lama terputus. Pada waktu menentukan nilai tukar mata uang masing-masing Negara, ternyata di situ pihak mata uang pounsterling di nilai terlalu tinggi , sedangkan mata uang franc  perancis di lain pihak di nilai terlalurendah. Surplus yang terjadi: pada neraca pembayaran  perancis yang terus menerus, berkat penilaian terlalu rendah terhadap mata uangnya, menyebabkan  menumpuknya cadangan internasional.

1 komentar:

  1. Pada saat masa majapahit dan sriwijaya bidang perekonomian apa yg sangat berpengaruh di masa tersebut bagaimana masyarakat masa itu menjalankan nya

    BalasHapus