SELAMAT DATANG

Rabu, 13 Juni 2012

KUALITATIF

Judul Skipsi     : Kemampuan Menggunakan Konjungsi Dalam Paragraf Eksposisi Siswa Kelas SMA X Negeri  5 Kendari
Masalah     : Bagaimanakah kemampuan mengugunakan konjungsi siswa kelas X SMA Negeri 5 Kendari

•    Konsep Konjungsi
Menurut Seogiarta (1984 : 63) kongjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat, kata yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat, kata penghubung menghubungkan unsur klausa. Keraf (1991 : 116) mengemukakan bahwa konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat-kalimat.
Klasifikasi konjungsi yaitu :
a.    Konjungsi intra kalimat
b.    Konjungsi koordinatif
c.    Konjungsi subordinatif
d.    Konjungsi korelatif
e.    Konjungsi antar kalimat

•    Konsep Paragraf
Menurut Kosasih, dkk ()2002 : 239) mendefnisikan paragraf sebagai rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan. Selanjutnya Moeliono (1990 : 684) menyatakan paragraf adalah bagian dari suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisanya dengaan baris baru), alinea dan tanda.
Yang diteliti adalah kemapuan menggunakan konjungsi dalam paragraf eksposisi siswa ditinjau dari aspek penggunaan konjungsi antar kalimat. Dan dari data yang diteliti hasil analisis data disimpulkan bahwa secara klasikal kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 5 Kendari mampu meenggunakan konjungsi paragraf konjugsi.


•    Kesimpulan
Setelah saya membaca dari hasil skirpsi di atas, maka saya menyimpulkan ide mengenai “ Kemampuan Menggunakan Konjungsi Dalam Paragraf Narasi, dengan menitikberatkan pada Konjungsi Koordintif ”.
Alasanya mengapa saya tertarik mengambil judul ini karena saya ingin meneliti lebih lanjut tentang penggunaan konjungsi dalam paragraf terutama penggunaanya dalam paragraf narasi. Selain itu juga dengan penelitian ini kita dapat memberikan contoh penggunaan konjungsi koordinatif yang tepat pada suatu paragraf khususnya paragraf narasi.
Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur atau lebih dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama. Anggota dari kelompok itu yakni :
a.    Dan, menandai hubungan penambahan
b.    Tetapi, menandai hubungan perlawanan
c.    Atau, menandai hubungan pemilihan
d.    Serta, menandai hubungan pendampingan
















PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

A.    Penelitian Kualitatif
Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain darikuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk  penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan danmemahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatuyang sulit untuk dipahami secara memuaskan.Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilakuorang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting kontekstertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.
B.    Penelitian kuantitatif
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miler (1986: 9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat pengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga dan seterusnya.Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas.Di pihak lain kualitas menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum atau jumlah tersebut. Atas dasar pertimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Pemahaman yang demikian tidak selamanya benar, karena dalam perkembangannya ada juga penelitian kualitatif yang memerlukan bantuan angka-angka seperti untuk mendeskripsikan suatu fenomena maupun gejala yang diteliti.

C.    Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.
Hamidi menjelaskan setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini:
1.    Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.

2.    Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.

3.    Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.

4.    Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.

5.    Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.

6.    Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.

7.    Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.

8.    Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.

9.    Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.

10.    Dari segi analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.

11.    Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.

12.    Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.

Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut Prof.Dr. Lexy J. Moleong, M.A disajikan dalam table sebagai berikut:
ASPEK    PENELITIAN KUANTITATIF    PENELITIAN KUALITATIF
1. Maksud Penelitian    Membuat deskripsi objektif tentang fenomena yang terbatas dan menentukan apakah fenomena tersebut dapat dikontrol melalui beberapa intervensi    Maksud penelitian mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan nmemperhitungkan konteks yang relevan
2. Tujuan penelitian    Menjelaskan, meramalkan, dan/ atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numeric    Memahami fenomena social melalui gamabaran holistic dan memperbanyak pemahaman mendalam
3. Pendekatan pelenlitian    Menjelaskan penyebab fenomena social melalui pengukuran objektif dan analisis numeric    Berasumsi bahwa ‘subjek matter ’ suatuilmu social adalah amat berbeda dengan subjek matter dari ilmu fisik/ alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda. Induktif berisi nilai(subjektif), holistic dan berorientasi proses
4. Asumsi penelitian    Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmun social adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduksitif, bebas-nilai
( objektif), terfokus, dan berorientasi tujuan    Perilaku terikat konteks dimana halnitu terjadi dan kenyataan social tidak direduksi menjadi variable-variabel sam a dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif ‘ orang dalam’;menerima subjektivitas dari peneliti dan pemeran serta
5. Model penjelasan    Penemuan ‘fakta’ social tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks    Upaya generalisasi tidak dikenal karenaterikat konteks dan harus diinterpretasikan kasus per kasus
6. Nilai     Bergantung pada model penjelasan hipotetiko deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipotesis ditarik dan di tes dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu    Berargumentasi bahwa peneliti senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang peranan bahwa nilai memegang peranan dalam sesuatu pilihan inheren dalam ;a) masalah yang harus diselidiki, b) metode yang harus diselidiki, c) cara menginterpretasi, dan d) konteks dimana studi itu berada
7. Alasan penelitian    Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permassalahan yang sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan prosedur khusus yang dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif    Induktif, melakukan pengamatan dan menarik kesimpulan
8. Generalisasi    Deduktif- diduksi dari teori tentang apa yang akan diamati    Berasumsi bahwa setiap individu , budaya, latar adalah unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan, generalisasi bergantung pada konteks.
9. Hubungan peneliti dengan subjek    Berasumsi bahwa cara ini dapat menemukan ‘hukum’ yang menambah pada prediksi yang dapat dipercaya dan pada control tentang kenyataan/fenomena. Mencari keteraturan dalam sampel individ; analisis statistic menyatakan kecenderungan perilaku dan kecenderungan sudah cukup kuat untuk memperoleh nilai praktis    Peneliti secar aktif berinteraksi secara pribadi. Proses pengumpulan data dapat duibah dan hal itu bergantung pada situasi. Peneliti bebas menggunakan intuisi dan dapat memutuskan bagaimana merumuskan pertanyaan atau bagaimana melakukan pengamatan. Individu yang diteliti dapat diberi kesempatan agar secara sukarela mengajukan gagasan dan persepsinya dan berpartisipasi dalam analisi data.
10. Nilai orientasi    Tujuan penelitian adalah objektivitas; berusaha memelihara pandangan pribadi, kepercayaan ,’biases’ dari pengaruh pengumpulan data dan analisis proses. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi diperlukan (wawancara) lalu berusaha membakukan proses. Peranan sampel dalam studi adalah pasif.     Mempercayau bahwa seluruh kegiatan penelitian terikat nilai. Tidak menghindari isu nilai, nilai pribadi dinyatakan secara terbuka dan mencoba memperagakan nilai yang terikat pada konteks.
11. Studi tentan konteks    Berupaya agar nilai pribadi bebas dari pengaruh desain penelitian dan menghindari usaha membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang diteliti.    Berupaya memahami fenomena yang komlpeks dengan jalan mengujinya dalam keseluruhannya dalam konteks. Belum mengetahui apa yang difokus sampai studi itu sudah berlangsung; mengidentifikasikan tema yang relevan dan pola-pola (yang meuncul) yang kemudian menjadi focus studi. Pengumpulan data sedikit banyak adalah kontinyu dan intensif lebih dari penelitian kuantitatif.
12. Desain    Berupaya memahami fenomena yang komlpeks dengan jalan menganalisis bagian-bagian komponen (disebut variable). Setiap upaya penelitian menguji hanya beberapa dari kemungkinan variable yang dapat diteliti; konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dan menfokus pada pengukuran yang tepat.    Fleksibel/luwes, dikembangkan, umum, dinegosiasikan, sebagai acuan untuk diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah umum sebelum studi dilakukan. Tidak mengikutkan intervensi dan berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.
13. Metode    Terstruktur, formal, ditentukan terlebuh dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan dapat diteliti; konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dan memfokus pada pengukuran yang tepat    Historical, etnografis, dan studi kasus. Intervensi dan berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.
14. Hipotesis    Deskriptif, korelasional, perbandingan –kausal, dan eksperimen    Cenderung untuk mencri dan menemukan dan menyimpulkan hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentative, berkembang, dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu.
15. Pengukuran    Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan.    Prosedur sedikit subjektif; peneliti memiliki kemampuan untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan lingkungan; percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk melaksanakan tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat bervariasi dan yang selalu berubah.
16. Review Kepustakaan    Tujuan pengukuran adalah objektivitas, member makna pada scoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti, ‘bias’ dan persepsi; banyak bergantung pada tes, skala dan kuesioner terstruktur yang dapat diadministrasikan pada kondisi baku terhadap seluruh individu dalam sampel dan prosedur untuk scoring data dirinci secara tepat untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bahwa setiap dua skor memperoleh hasil yang sama. Akhirnya, baku dan numerical.    Terbatas, sebagai acuan teori, dan tidak mempengaruhi studi. Tidak dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara ini bukan dengan cara ini bukan mengkaji teori tetapi menemikan teori dari data.
17. Latae Penelitian    Ekstentsif, yang dengan hal itu mempengaruhi studi. Pengkajian teori diperlukan untuk menemukan konsep, variable, dan menata penelitian hipotesis.    Naturalistic (sebagaimana adanya) sejauh mungkin.
18. Sampling    Sejauh mungkin dikontrol sampling teoritis dan sampling sebanyak mungkin digunakan sebagai mempertimbangkan    Bertujuan: dimaksudkan untuk memilih sejumlah ‘kecil’, dan tidak harus representatid; sampel dimaksudkan untuk mengarah kepada pemahaman secara mendalam.
19. Data     Random/acak: dimaksudkan untuk memilih dari sejumlah besar indiuvidu dalam polulasi dimasukan dalam sampel yang dianggap mewakili. Hal itu diragukan untuk mengeneralisasikan hasilnya kepada polulasi. Statifikasi, kelompok control, mengontrol variable ekstreneus    Naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, catatan lapangan, artifak, dokumen resmi dan video tape, transkrip.
20. Statregi pengumpulan data    Numeric, variable dioperasionalkan, kode dikuantifikasikan, statistical, dihitung dan diadakan pengukuran.    Pengumpulan dokumen, pengmatan berperan serta( participant observation), wawancara tidak terstruktur dan informal, mencatat lapangan secara intensif, menilai artifak.
21. Subjek    Pengamatan terstruktur yang partisipan, wawancara semi –terstruktur dan formal, administrasi tes dan kuesioner, eksperimen, penelitian servei, eksperimen-kuasai.
Subjek penelitian berjumlah besar ; pemilihan secara acak    Ju8mlah subjek penelitian kecil teknik sampling bertujuan.
22. Analisis ndata    Deduktuf, secara statistic . teritama menghasilkan data numeric yang biasanya dianalisis secara statistic. Data kasar terdiri dari bilangan dan analisis dilakukan pada akhir penelitian    Induktif, model-model, teori-teori, konsep, metode perbandingan tetap. Basanya data dianalisis secara deskriptif yang sebagaian besar berasal dari wawancara dan catatan pengamatan; catatan dianalisis untuk memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan contoh-contoh, termsuk kutipan-kutipan dan rangkuman dari dokumen; koding data dan analisis verbal.
23. Interpretasi Data    Kesimpulan dan generalisasi diformulasikan pada akhir penelitian, dinyatakan dengan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan terlebih dahulu.    Kesimpulan adalah tentative, direview atas dasar sesuatu yang masih berlangsung, sedang generalisasi diabaikan.
24. Criteria    Validitas interval-bagaimana kebenaran ditemukan. Validitas eksternal-bagaimana penerapan temuan-temuan pada latar lainnya. Objektivitas-bagaimana seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuan-temuan adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari ‘ biases’ para peneliti    Krediblitas-penelitian dilakukan sedemikian rupa untuk memastikan bahwa subjek itu secara secukupnya diperoleh itu secara secukupnya diperoleh dan diuraikan. Keteralihan-beban untuk memaparkan penerapan temuan-temuan pada latar lainnya tergantung pada peneliti yang harus mengadakan ‘uraian rinci’ tentang keadaan latar untuk keperluan penerapan.
25. Frasa Kunci    Eksperimental, data numeric, empiric, dan statistical,    Deskriptif, naturalistic, dan berorientasi kata
26. Konsep Kunci    Reliabilitas, variable, operasionalisasi, hipotesis, validitas, statistical, signifikasi, replikasi.    Bermakna, pemahaman awam, proses, dibangun secara social, tema, keabsahan data.
27. Instrument Penelitian    Inventori, kuesioner, skala, skor tes, indicator    ‘Tape recorder’, catatan lapangan, peneliti adalah instrument itu sendiri.
28. Masalah    Mengontrol variable, validitas    Memakan waktu, prosedur tindakan baku, reliabilitas-keabsahan data.


















PENELITIAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA






Oleh :

WAHAR NINA
A1D3 09163

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar