SELAMAT DATANG

Rabu, 30 Mei 2012

Wacana

Kursi mewah yang banyak dipaki di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman yang terbuat dari kertas semen. Kerts semen itu dipilih-pilih menjadi seutas tali, lalu di anyam. Tali itu di anyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semn. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
1.    Jenis wacana diatas adalah wacana Prosedural. Alasanya mengapa saya mengatakan bahwa wacana diatas termaksud wacana Prosedural karena wacana tersebut menceritakan sesuatu secara berurutan dan tidak membolak-balik unsurnya.
2.    Analisis Konteks wacana diatas yakni, menurut Halliday (1994 : 16-17) ada tiga konsep untuk menafsirkan konteks situasi dalam wacana:
a.    Medan wacana diatas adalah proses pembuatan kerajianan tangan.
b.    Pelibat wacana diatas adalah kursi mewah dan pengrajin tangan. Kursi mewah sebagai hasil produk dan pengrajin tangan yang membuat produk. Hubungan mereka adalah hubungan antara pembuat kerajinan tangan dan hasil dari kerajinan tangan.
c.    Sarana wacananya adalah bersifat tulisan. Hal ini ditandai oleh adanya monolog yang berfungsi sebagai pengantar karena dari kalimat pertama hingga akhir hanya menceritakan saja mengenai kegiatan pengrajin dan disitu tidak ada sama sekali komunikasi yang dilakukan atau dialog.
3.    Topik dari wacana diatas adalah pembuat kerajinan. Dan tema wacana diatas adalah cara membuat kerajinan tangan. Sedangkan judulnya adalah hasil kerajinan tangan daerah Cirebon.
4.    Analisis koherensinya, pada wacana dibawah ini !
Kursi mewah yang banyak dipaki di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman yang terbuat dari kertas semen. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.


hhh                                                         Tidak memiliki hubungan makna
                                                                  
                               Hubungan makna Instrumen
k                                                             Hubungan makna tempo dan makna Instrumen
                                                                 
                                                               Hubungan makna Tempo
                                                                Hubungan makna Tempo

                                                               Hubungan makna Tempo

                                                               Tidak memiliki hubumgan makna
                                                               Hubungan makna Kontras


Keterangan :
a.    Kalimat 1 dan 2 tidak koheren, namun memiliki keterkaitan makna.
b.    Kalimat 2 dan 3 memiliki hubungan makna yang ditandai dengan kata “dengan” yang termaksud hubungan makna Instrumen.
c.    Kalimat 3 dan 4 ada hubungan makna tempo yang ditandai dengan kata “kemudian”. Dan ada makna instrumen yang ditandai kata “dengan”.
d.    Kalimat 4 dan 5 memiliki hubungan makna Tempo yang ditandai dengan kata “setelah”.
e.    Kalimat 5 dan 6 tidak memiliki koheren, tetapi masih memiliki hubungan makna yaitu, apabila dihubungkan maka kata yang cocok yakni kata “kemudian” yang termaksud makna Tempo.
f.    Kalimat 6 dan 7 tidak koheren, namun masih memiliki hubungan makna. Maka makna yang dihubungkan adalah kata “kemudian” yang termaksud hubungan makna Tempo.
g.    Kalimat 7 dan 8 tidak koheren tetapi masih memiliki keterkaitan makna.
h.    Kalimat 8 dan 9 tidak koheren, tetapi ada makna yang dapat dihubungankan yaitu kata “padahal” yang termaksud makna kontras.










WACANA





Oleh :

WAHAR NINA
A1D3 09163


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar